Selasa, 03 Mei 2011

Fakta Tentang Teh Hijau

Sebagai seorang dokter berkebangsaan Jepang-Amerika, saya merawat pasien-pasien di Tokyo selama beberapa bulan setiap tahunnya. Saya menemukan bahwa orang-orang Jepang yang meminum teh hijau antioksidan secara teratur ternyata melalui pemeriksaan endoskopi yang saya lakukan memiliki karakteristik lambung yang sangat buruk.


Para penganjur teh, contohnya, yang meminum banyak sekali teh hijau sebagai bagian dari pekerjaan mereka, lebih banyak menderita gastritis atrofi, yang merupakan awal kanker lambung.
Ambilah contoh teh hijau. Tidak dapat disangkal lagi bahwa teh hijau, yang mengandung banyak antioksidan, dapat membunuh bakteri dan memiliki efek antioksidan yang positif. Sebagai akibatnya, terdapat suatu kepercayaan yang menyebar luas bahwa mengonsumsi banyak teh hijau akan memperpanjang hidup anda dan mungkin dapat membantu mencegah kanker.
Namun, sudah lama hal ini menjadi “mitos antioksidan”. Dan memang, data klinis saya menyangkal mitos ini.

Dengan meneliti pasien-pasien yang banyak minum teh hijau, ditemukan banyak yang menderita sakit maag. Memang benar bahwa antioksidan yang ditemukan dalam teh hijau adalah antioksidan berjenis polifenol, yang mencegah atau menetralisasi efek radikal bebas yang merusak. Namun, jika beberapa antioksidan tersebut menyatu, mereka menjadi sesuatu yang disebut TANIN.

Teh hijau dan kopi banyak mengandung asam tanat, bersama dengan tanin memiliki efek negatif pada mukosa lambung seperti tukak lambung. Kenyataannya, ketika saya menggunakan endoskopi untuk memeriksa lambung pada orang yang sering minum teh hijau dan kopi ditemukan mukosa lambung mereka telah menipis akibat atrofi.

Lapisan lambung yang begitu penting itu menyusut begitu saja. Sebuah fakta yang sudah banyak diketahui: perubahan atrofi yang kronis atau maag kronis dapat dengan mudah berkembang menjadi kanker lambung..

Jenis teh dan kopi yang dijual di supermarket kini menggunakan zat-zat kimia pertanian dalam proses penanamannya.

Untuk Saran sebaiknya :
1. Minumlah banyak air putih ketimbang Teh atau Kopi
2. Gunakan daun Teh yang ditanam secara organik
3. Minumlah teh atau kopi setelah makan, dan bukan dengan perut kosong untuk menghindari tekanan berlebih pada lapisan lambung.
4. Batasi sekitar 2 cangkir saja per hari

Sekian dan Semoga bermanfaat..

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More